Posted by : Unknown Selasa, 04 Juni 2013




Suku Kubu (Suku Anak Dalam atau Orang Rimba) adalah salah satu suku yang masih termasuk primitif di Indonesia. Suku ini tinggal di provinsi Jambi, di 3 (tiga) wilayah yang berbeda, yaitu Suku Kubu yang berdiam di wilayah utara Provinsi Jambi (area Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12 dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra).

Suku Kubu (Suku Anak Dalam) kebudayaanindonesia.net
Suku Kubu (Suku Anak Dalam)
kebudayaanindonesia.net

Kehidupan mereka masih terisolir dari dunia luar dan berpindah-pindah, sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan, peradaban dan kebudayaan.
Mereka mempertahankan hidupnya dengan cara berburu, menangkap ikan dan mengkomsumsi berbagai buah-buahan yang ada di dalam hutan serta memanfaatkan apa yang ada di dalam hutan.
Suku ini masih menganut sistem keagamaan animisme, tetapi saat ini sudah ada beberapa yang menganut agama Islam.
Asal-usul menurut versi Departemen sosial dalam data dan informasi Depsos RI tahun 1990, menyebutkan bahwa : sejak Tahun 1624 terjadi banyak konflik antara Kesultanan Palembang dan Kerajaan Jambi yang masih satu rumpun (rumpun Melayu) dan akhirnya mengakibatkan pertempuran dan perpecahan pada tahun pada tahun 1629.
Dari versi tersebut di atas dibuat satu kesimpulan mengenai adanya dua kelompok Suku anak-dalam dalam bahasa, bentuk fisik, tempat tinggal dan adat istiadatnya yang berbeda. Mereka yang berada di hutan rimba Musi Rawas (Sumatera Selatan) berbahasa Melayu, mempunyai warna kulit kuning dengan postur tubuh ras Mongoloid. Mereka ini keturunan pasukan palembang. Kelompok lain yang tinggal di kawasan hutan Jambi berkulit sawo matang, rambut ikal dan mata yang besar. Mereka tergolong ras wedoid (campuran wedda/India dan negrito).


Suku Kubu (Ras Mongoloid)
Suku Kubu (Ras Wedoid)
Suku Kubu (Ras Wedoid)

Rumah suku Kubu sangat sederhana terbuat dari bahan rotan ataupun sejenisnya dan dedaunan sebagai atapnya. Bangunannya berbentuk panggung yang tinggi dan dibagian bawahnya mereka buat sebagai tempat penyimpanan padi.

Cara berpakaian mereka yang bervariasi,
  • Mereka yang tinggal di hutan dan berpindah-pindah (hidup nomaden) pakaiannya sangat sederhana, hanya mengenakan cawat, sedangkan tubuh bagian atas dibiarkan terbuka
  • Yang tinggal menetap di hutan, bisa berpakaian sesuai dengan tradisinya ataupun seperti layaknya masyarakat pada umumnya juga.
  • Yang tinggal berdekatan dengan pemukiman (komunitas luar/desa) berpakaian seperti masyarakat umum. Namun di tempat pemukimannya mereka masih ada yang tidak menggunakan baju.

Saat ini ancaman yang sangat serius benar-benar harus dihadapi. Hutan tempat tinggal mereka dan habitat satwa di dalamnya akan berubah, tidak ada kemurnian alam lagi. Pembukaan lahan untuk penanaman kelapa sawit menjadi bisnis besar pada saat ini, karena pemakaian minyak kelapa sawit sangat besar terutama untuk para konsumen luar negeri yang pastinya akan mengeruk keuntungan yang besar pula.

* Keberadaan Suku Kubu sangat membantu dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, terutama di hutan. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik di laut maupun di darat. Khusus di daratan Indonesia yang merupakan paru-paru dunia karena mempunyai banyak hutan tropis yang sangat berguna dan bermanfaat bagi lingkungan.
Namun keadaan ini akan sirna dalam beberapa puluh tahun ke depan karena penebangan hutan terus dilakukan dan tanpa dipikirkan adanya reboisasi untuk menjaga kelangsungan lingkungan hidup di hutan tersebut.
Berpuluh-puluh tahun orang rimba hidup di hutan, mereka memanfaatkan sumber daya hutan di lingkungannya dengan tetap menjaga siklus pertumbuhan hutan. Alam bukanlah untuk digasak habis-habisan, begitulah prinsip orang rimba memanfaatkan anugerah yang diberikan Yang Maha Kuasa.
Perilaku menjaga alam terpola melalui kebiasaan hidup mereka, diantaranya pantang bagi mereka untuk menebang tunas-tunas muda dan pantang untuk mencemari air sungai. Pola hidup ini terus diturunkan kepada anak-anak mereka, apabila melanggar tentu sanksi yang dilakukan oleh kepala adat atau kepala suku sangat mengerikan yaitu tidak boleh bergabung dengan kelompok mereka. Tega memang tapi tetua adat sebenarnya telah mengajarkan betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup mereka untuk kelangsungannya.
Dari kearifan itulah mereka dapat tetap hidup dari generasi ke generasi tanpa kekurangan bahan makanan dan sumber obat-obatan. Namun kesempurnaan hidup orang rimbapun terusik oleh hiruk pikuk pembangunan yang kini menyentuh habitat hidup orang rimba.
Pepohonan dan aneka tumbuh-tumbuhan obat-obatan hilang seketika saat gergaji listrik mulai beraksi. Kayu-kayu yang sudah berpuluh-puluh tahun bertengger dalam sekejap telah rata menjadi hutan rusak, binatang pun lari tunggang langgang untuk mencari tempat baru bagi kehidupannya. Para predator kehilangan mangsanya dan mereka pun berani menjarah kampung-kampung untuk mencari makan. Hutan kini menjadi sempit dan orang dalam pun ikut terjepit.
Hal itu terjadi karena masyarakat di luar komunitas orang rimba membutuhkan lahan untuk mendirikan rumah dan membuka ladang untuk perkebunan dan kayu dari pohon-pohon ini. Suku-suku tradisional yang dulunya kaya akan lahan dan sumber daya alam tiba-tiba menjadi miskin. Mereka sulit mendapatkan sumber makanan dan bahan obat-obatan seperti dulu. Hal ini dikarenakan habitat hidup mereka yang kian mengecil dan kehidupan merekapun terhimpit aktivitas pembangunan modern.
Meskipun demikian harus diakui kesederhanaan pola hidup orang rimba telah berhasil menjaga kesinambungan lingkungan hutan dan alam sekitar tempat hidup mereka. Padahal kalau kita lihat fisik mereka yang kumal, malahan kadang tidak berbaju kita merasa menganggap mereka orang yang tidak punya peradaban atau orang terbelakang. Padahal di balik kesederhanaan, mereka seharusnya diberi penghargaan, karena mereka sadar sesadar-sadarnya bahwa merusak hutan akan merugikan mereka sendiri. Padahal orang modern menganggap kehadiran mereka yang tradisional masih dipandang sebelah mata.*
* Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

Suku Anak Dalam



{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. SALAM KENAL BUAT SEMUA,
    CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI (ASLI) BUKAN REKAYASAH!!!

    kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur
    kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI WIJAYA alhamdulilah saya menang togel lagi. itu semua berkat AKI angka yang di berikan 4 angka yaitu 8549. benar2 merubah nasib saya dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya dan juga DI BANK BRI saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI.. sekali lagi makasih banyak yah AKI… bagi saudara yang suka main togel yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI WIJAYA,,di no {_082_333_335_237_} insyah allah anda bisa seperti saya…menang togel 570 juta, wassalam.
    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
    1″Dikejar-kejar hutang
    2″Selaluh kalah dalam bermain togel
    3″Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
    4″Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat 5″Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka tapi tidak ada satupun yang berhasil.. Solusi yang tepat jangan anda putus asah….AKI WIJAYA akan membantu anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB: butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol Apa bila ada waktu silahkan Hub: AKI WIJAYA DI NO: {_082_333_335_237_}
    angka: singapur 2D/3D/4D/
    angka hongkong 2D/3D/4D/
    angka ; malaysia
    angka; toto magnum 4D/5D/6D/
    angka; laos
    Untuk lebih Lengkap kunjungi
    di http://bocoranrahasiacepatkaya.blogspot.com/

    BalasHapus

Translate

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © pariwisata provinsi jambi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -